This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 19 Desember 2012

Closehead Live In SMA Negeri 9

Itulah Video Closehead Live In SMA Negeri 9 Kendari pada tanggal 8 Mei 2012 lalu!

Manfaat Internet Bagi Siswa

Manfaat internet bagi siswa bisa dirasakan cukup besar akhir-akhir ini. Mari kita melakukan kilas balik sejenak tentang sistem pendidikan pada beberapa tahun yang lalu. Sejarah telah menorehkan catatan cukup jelas di mana masyarakat Indonesia pertama kali mengenal alat tulis adalah berupa marmer dan gamping (kapur tulis). Di mana mereka harus menghafal dan memahami pelajaran secepat mungkin karena akan dihapus dan digunakan menulis lagi pada pertemuan selanjutnya.

Perkembangan dunia pendidikan berlanjut ketika siswa-siswa bisa sedikit bernapas lega karena hadirnya buku tulis. Ketebalan tulis pada zaman ini masih terasa tipis sekali. Hanya orang berduit yang bisa membelinya. Itupun kadang jika lembaran buku telah habis terpaksa ia hapus catatan satu halaman per halaman menggunakan karet penghapus ataupun dicuci dengan sedikit air kemudian dijemur hingga kering.

Pada tahun 2000 atau sering disebut orang sebagai tahun milenium, begitu juga dengan keadaan di Indonesia yang mengalami pembangunan yang cukup signifikan. Keberadaan alat tulis sudah mulai terjamin pada tahun ini. Buku-buku berpenampilan cantik sudah mulai menghiasi ruangan-ruangan kelas. Begitupun dengan alat tulis lainnya seperti pensil, pulpen, penggaris dan lain-lain tampak terhias manis di meja-meja siswa.

Satu dasawarsa kemudian mulai hadirlah komputer sebagai alat kelengkapan belajar bagi siswa. Meski hanya beberapa orang saja yang mampu mempunyai satu unit komputer, tetapi fakta menunjukkan anak yang tidak memiliki pun tidak kalah hebatnya dalam mengoperasikan komputer. Hal ini ditunjang dengan menjamurnya bisnis-bisnis warnet (warung internet) sampai ke pelosok desa. Pada era ini mulailah dampak
manfaat internet bagi siswa bisa dirasakan.
Kebanyakan para siswa ketika mengakses internet di sekolah cukup antusias. Dari hasil survei beberapa waktu yang lalu, pelajaran komputer atau apapun yang menggunakan internet sebagai sarana penunjangnya menjadi pelajaran favorit siswa. Lebih-lebih jika mereka mendapatkan kebebasan untuk berselancar secara bebas di dunia maya. Tentu sebelumnya dilakukan beberapa pemblokiran terhadap situs-situs tertentu oleh pihak sekolah.
Berikut ini beberapa
manfaat internet bagi siswa apabila digunakan sebagai media pelengkap kegiatan belajar mengajar :
1. Meningkatkan semangat siswa dalam belajar
Pembelajaran menggunakan internet sangatlah variatif. Guru bisa menampilkan file-file berupa gambar dan video sebagai variasi dalam pembelajaran. Sehingga para siswa tidak harus menemukan pelajaran berupa teks dan teks saja. Dengan beragam cara mengajar materi menggunakan
manfaat internet bagi siswa inilah, maka siswa bisa menghilangkan rasa bosannya ketika sedang belajar.
2. Menguasai materi lebih mendalam
Penulis buku mungkin menyajikan materinya sebatas sampai 200 halaman saja. Itupun kemudian dibagi lagi menjadi beberapa bab dan sub-bab materi pelajaran. Dengan
memanfaatkan internet saat kegiatan belajar sedang berlangsung, maka jika dirasa materi masih kurang, guru bisa dengan cepat mencari sumber yang lain. Materi yang dimaksud bisa berupa alat peraga ataupun ilustrasi untuk kebutuhan pemahaman siswa.
3. Meningkatkan rasa ingin tahu siswa
Siswa di Indonesia pada umumnya langsung puas terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Selain karena mungkin pembahasan oleh guru sudah memuat semuanya secara langsung, kebanyakan juga berpikir pada pertanyaan-pertanyaan latihan soal yang ada di buku pelajaran kurang variatif. Misalnya adalah apa yang dimaksud dengan ekosistem? Padahal di halaman sebelumnya terpampang jelas bahwa ekosistem adalah bla bla bla. Dengan adanya internet, siswa bisa menemukan informasi baru yang mungkin belum diketahui olehnya sehingga kesadaran akan bertanya mengenai sesuatu lantas muncul.
4. Efektifitas belajar siswa
Ketika kegiatan belajar sudah menggunakan internet, aktivitas mencatat materi sudah bisa tergantikan. Sebab materi bisa langsung dikirim ke komputer siswa atau dicetak di atas kertas. Sedangkan kegiatan mencatat materi yang selama ini dilakukan bisa diganti menjadi kegiatan membahas materi lebih mendalam atau games edukasi yang berhubungan dengan topik pembahasan.
5. Siswa menjadi lebih kreatif
Di dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan internet, ada baiknya sesekali guru memberikan sentilan positif. Dalam artian guru menyampaikan informasi materi yang bersumber dari luar negeri. Karena berasal dari luar negeri, penggunaan bahasa dalam artikel pun memakai bahasa asing misalnya bahasa inggris. Pada mulanya kemungkinan siswa akan terkejut menghadapi hal ini. Namun ketika mereka telah terbiasa menghadapi kata asing maka hiduplah kesadaran siswa untuk menerjemahkannya secara mandiri tanpa dipandu guru sebelumnya.
Memang dirasakan pembelajaran menggunakan internet masih sangat riskan. Hal ini terjadi karena keabsahan materi yang bisa terbantahkan, kejelasan materi yang patut dipertanyakan serta lain sebagainya. Untuk itulah diperlukan research terlebih dahulu oleh pihak sekolah mengenai bahan ajar yang akan disampaikan sehingga dapat dirasakan
manfaat internet bagi siswa

sumber : http://www.caraoo.com/2012/07/manfaat-internet-bagi-siswa.html

Puisi Tema Pendidikan

Pahlawan Kehidupan
Karya : Nur Wachid

Ku lihat kau berbuat
Ku dengar kau berbicara
Ku rasakan kau merasakan
              Mata binar tak khayal menjadi panutan
              Sejuk terasa haluan kata – katamu
              Menjadi sugesti pada diri kami
              Hingga jiwa ini tak sanggup berlari
              Menjauhi jalan hakiki
Lelah dirimu tak kau risaukan
Hiruk pikuk kehidupan mengharu biru
Itu jasa tentang pengabdian
Bukan jasa tentang perekonomian
Semangatmu menjadi penghidupan
Untuk kami menjalani kehidupan
              Jangan pernah kau bosan
              Jadi haluan panutan
              Meski pertiwi dalam kesengsaraan
              Kaulah pelita cahaya kehidupan
Terima kasih untukmu
Sang pahlawan kehidupan




Aku
Karya : Nur Wachid

Aku berdiri ditengah penjuru
Aku besar dengan nama itu
Aku bukan manusia
Aku hanya sebuah kata
              Namaku lambang kecerdasan
              Namaku membunuh kebodohan
              Betapa hebatnya aku ?
              Tak ada yang menandingiku
Sampai ini ku tak merasa hebat
Ini kali ku menangis
Bukan yang pertama
Bukan yang kedua
              Tiada pemakai namaku
              Yang menjadikanku hebat
              Disana – sini kebodohan
              Belum terbunuh olehku
              Tangisan ini penuh pilu
              Belum banyak kecerdasan
              Yang bertaburan
Jadilah pahlawanku anak negeri
Hentikan pilu tangisku
Buatlah aku tersenyum
Merasa bangga akan namaku




Lilin Kegelapan
Karya : Nur Wachid  

Titik air menitik
Berbaris jarum jam berdetik
Tak henti dalam putaran waktu
Menembus masuk roda itu
              Menjadi pilar generasi penerus
              Bermuara menjelma sebagai arus
              Berbaris ditengah tangisan pertiwi
              Tak buat henti langkahkan kaki
              Baktiku hanya tuk negeri ini
              Ku akan jadi lilin ditengah kegelapan
              Melawan segala kemunafikan
              Semangatku bagai pejuang 45’
              Penerus cita – cita pahlawan kita
Wahai sang guruku
Tuntunlah aku menjadi aku
Jasamu tak tampak mata
Berwujud dalam hati sanubari
              Titik air menitik
              Ilmu mu kan ku petik
              Bukan buat negara munafik




Baca Tulis
Karya : Nur Wachid

Senja meradang kerinduan
Goresan pena menyayat kalbu
Tangisanku tak membuat pilu
Hei .. wahai pemimpinku
Pandanglah aku yang kusut ini
Duduk di sekolah ku tak bisa
Bagaimana ku tak bisa bodoh ?
Hiduppun beralas tanah
Tidurpun beratap langit
Ahhh,....
Bosan ku tak dapat membaca
Bingung ku tak dapat menulis
Seandainya ada pemimpin menangis
Pasti ku dapat baca tulis




Do’a dan Harapku
Karya : Nur Wachid

Fajar pagi tampak layuh
Sinarnya tak tampak
Jangan kau melihat itu
Bagiku itu palsu
Ku hanya ingin semangatmu
Bukan ingin egomu
Langkahkan kakimu anak didikku
Cepat dan semakin cepat
Sekali jangan buat lambat
Beribu – ribu kata akan tersendat
Besar sungguh harapku
Pada anak berpacu dengan waktu
Do’a ku selalu iringi langkahmu




Taman Ilmu
Karya : Nur Wachid

Musim kemarau panas berkepanjangan
Musim penghujan hujan berdatangan
Itulah hebatnya dirimu
Panas hujan tetap buat kau berdiri
Kau hanya tumpukan bata merah
Tulang mu hanya dari besi
              Seindah dirimu namamu sama
              Seburuk bentukmu tak kurangi gunamu
              Kaulah taman kehidupan
              Tempat tertanam berjuta ilmu
              Bunga merekah terlahir darimu
              Hiruk pikuk pendidikan tertelan olehmu
              Tanpamu semua tampak bodoh
Alangkah indahnya .....
Jika dirimu berdiri dimana – mana
Tanpa ada beda di desa dan kota
Sayangnya kau bukan manusia
Kakimu tertanam di bumi
Tak dapat jalan kemana – mana 

sumber : http://wahanakreatifitas.blogspot.com/2010/02/tema-pendidikan-pahlawan-kehidupan.html

Manfaat Internet Bagi Pelajar, Pendidikan dan Masyarakat

Manfaat Internet Bagi Pelajar, Pendidikan dan Masyarakat, Pada artikel ini akan dijelaskan beberapa manfaat internet yang wajib untuk kita ketahui bersama dan terpenting khusus dunia pelajar dalam mendukung kegiatan belajar dan belajar di Indonesia. Sebenarnya, jika membicarakan efek positif dan negative, semua aspek manapun pastinya pasti terdapat dampak positif dan negative. Tetapi semua itu kembali pada diri masing-masing, bagaimana kita memanfaatkannya. Khusus kalangan awam atau orang-orang tua yang berada di pedasaan, banyak perpendapat bahwa dunia maya alias internet identik dengan hal-hal yang berbau negative. Sampai-sampai mereka para orang tua khususnya banyak sekali melarang anak2nya untuk mengakses dunia internet.
Manfaat Internet Bagi Pelajar, Pendidikan dan Masyarakat
Manfaat Internet Bagi Pelajar dan Dunia Pendidikan:
1. Memperluas Wawasan dan Ilmu pengetahuan: Memperluas Wawasan dan Ilmu Pengetahuan Camsh pajang di urutan pertama karena berdasarkan pengalaman yang Camsh alami adalah ketika kita sedang mencari tugas di internet tanpa kita sadari setiap halaman Webiste yang kita buka pasti kita akan baca walaupun itu bukan tugas yang sobat inginkan, Namun ada juga sebagian siswa yang tergolong orang yang HG alias Harap Gampang pasti tinggal CTRL C trus CTRL V di Word nah ini bukan tujuan sebenarnya dari Internet.
2. Sebagai sumber tambahan Pelajaran Yang belum di mengerti di Sekolah: Pernah tidak saat kita belajar di sekolah lantas kita tidak mengerti sama sekali dengan apa yang telah di terangkan di sekolah, itu sering sekali terjadi bahkan itu sering menimpa penulis pribadi, oleh karena itu camsh sering mencari informasi bahan pelajaran di Internet agar mengetahui apa sih yang di ajarkan Pak/Bu Guru di Sekolah tadi.
3. Melatih Siswa Supaya Mengetahui Cara-cara Penggunaan Komputer: Harus buat tugas lewat Internet otomatis harus menggunakan yang namanya Komputer, Camsh punya sebuah pengalaman yang satu ini pernah guru TIK di sekolah ngasih tugas buat email dan kirimkan alamat email di Guru TIK kami, Nah di situ bingung gak tau mau gimana, ya terpaksa harus mengetahui Komputer dan Internet itu sendiri, maklum itu masih SMP kelas 3 jadi agak gaptek.
4. Sebagai Sarana Komunikasi: Sarana Komunikasi Camsh pasang yang terakhir karena ini hanyalah sarana untuk bertukar Informasi dengan teman di Internet untuk menambah wawasan namun jarang sekali Manfaat Internet Bagi Pelajar maupun mahasiswa untuk menggunakannya seperti itu melainkan sarana untuk chatting chattingan, sungguh sangat di sayangkan.
Manfaat Internet Bagi Masyarakat:
1. Internet sebagai sumber informasi tentang hal apapun tentu akan sangat membantu kehidupan masyarakat. Bagi mereka yang bekerja di bidang pendidikan, bidang literasi, atau bidang kesenian, bisa mencari berbagai informasi dari internet.
2. Keberadaan internet bisa mempermudah atau mempercepat suatu pekerjaan. Misalnya, ada suatu data dari satu kantor yang harus diserahkan pada kantor lain, penyerahan ini bisa memanfaatkan media surat elektronik (email) yang tentunya menggunakan internet.
3. Dalam hal pergaulan, internet juga punya peranan yang sangat besar. Banyaknya forum dan jejaring sosial saat ini yang bisa membantu siapa saja untuk menambah pergaulan. Ini juga merupakan salah satu manfaat internet bagi masyarakat. Manfaat jejaring sosial juga tak hanya menambah pergaulan, namun juga mempererat pertemanan dan membuat kita berlatih untuk bersosialisasi lebih baik.
4. Balakangan ini sering sekali tentang bisnis online. Kita pun bisa menjalankan sebuah bisnis melalui media internet.
5. Kelebihan dari bisnis jenis ini adalah kita tidak perlu repot-repot menyewa lahan/toko untuk berjualan. kita hanya harus menyiapkan barang yang akan dijual, mempromosikannya, lalu tinggal menunggu pembeli menghubungi kita.
6. Media internet adalah salah satu media yang sangat bagus untuk promosi. Manfaat internet yang satu ini tak hanya berlaku bagi pebisnis online saja, namun juga bagi kita yang punya toko offline atau perusahaan tertentu yang ingin dikenal melalui media internet.
7. Di sinilah letak manfaat jejaring sosial yang ada di internet. kita bisa menggunakan jejaring sosial apapun untuk berpromosi, atau bahkan membuat situs pribadi yang memuat usaha kita.
8. Manfaat internet bagi masyarakat tak cuma terbatas pada para pebisnis, dan juga untuk para konsumen. Bila kita malas keluar rumah untuk belanja barang-barang tertentu, kita bisa mencari barang yang kita inginkan lewat internet. Tinggal pesan, bayar dengan cara yang disepakati, lalu tunggu di rumah. Sangat mudah, bukan?
Demikianlah beberapa artikel seputar manfaat internet bagi pelajar, manfaat internet bagi pendidikan dan manfaat internet bagi masyarakat dapat bermanfaat untuk kita semua, baik untuk para pelajar maupun orang tua yang lagi membutuhkan keterangan seputar dunia Internet.

Membangun Karakter Siswa

Pendidikan kita sedang dihimpit dilema, antara mengutamakan pembentukan karakter siswa atau memenuhi kepentingan tes.  Di satu sisi, diharapkan akan lahir anak-anak didik yang bukan hanya memiliki ilmu pengetahuan tetapi juga memiliki karakter atau kepribadian yang baik.  Tujuannya agar lahir generasi yang berkembang dengan karakter berdasarkan nilai-nilai luhur bangsa dan agama (UU Sisdiknas 2003; Suyanto, 2009). Sedangkan di sisi lain, diharapkan semua siswa mampu menjawab soal tes, terserah bagaimana caranya. Namun, para peneliti menemukan bahwa pendidikan karakter tidak akan berhasil tanpa ada role model atau orang yang patut diteladani.  Pertanyaan, siapa yang layak dijadikan role model untuk dijadikan contoh oleh para siswa sebagai hasil pendidikan yang baik saat ini?

Setidaknya, guru-guru yang memenuhi syaratlah yang menjadi role model utama bagi siswa (Lumpkin, 2008).  Lebih-lebih, mereka punya kesempatan untuk membentuk karakter siswa, misalnya, dengan melaksanakan saling menghargai dan bertanggung jawab dalam proses pembelajaran (Lickona, 1991).  Namun, guru-guru saat ini pun dalam kesehariannya harus berhadapan dengan pembelajaran mengejar kurikulum dan berorientasi kepada tes siswa ketimbang pengembangan karakter siswa. Hasilnya, pendidikan kebut hasil tes, yang dalam bahasa Aceh saya gunakan istilah karattes atau kebut belajar untuk tes.

Pendidikan yang lebih mengutamakan hasil tes akan cenderung mengabaikan prosesnya.  Sedangkan pendidikan karakter memerlukan pelibatan proses pengembangan kognitif sekaligus sosial siswa.  Lebih-lebih, pengetahuan umumnya dikonstruksi bersama dengan cara berinteraksi dengan para siswa lain dan atau guru.  Pendidikan seperti ini akan membantu melahirkan siswa yang menghargai pendapat orang lain meskipun amat berbeda dengan pendapatnya, mampu bekerja dalam tim, dan mengutamakan kemampuan pengambilan keputusan secara bersama-sama.

Karena belajar sifatnya interaktif, bahasa merupakan alat yang sangat besar perannya.  Penggunaan bahasa-bahasa yang sifatnya mengajak, bahasa menghargai pendapat orang lain, bahasa yang mengandung harapan kemajuan, dan sejenisnya.   Namun, yang dikuatirkan kalau ada guru atau dosen yang karena merasa ilmunya hebat, dengan angkuh menggunakan bahasa-bahasa yang sifatnya mengejek, menjatuhkan martabat, dan sejenisnya.  Ini bisa dikatakan sebagai oknum yang cacat karakter baik dalam berbahasa.  Padahal sebagian karakter manusia ditunjukkan lewat bahasa yang digunakannya.

Bukan hanya itu, cacat dari segi karakter juga, disengaja atau tidak,bisa juga terjadi dalam dunia pendidikan secara hirarkis.  Misalnya, kalau sekolah-sekolah dalam suatu kecamatan banyak yang tidak lulus ujian nasional, maka para kepala sekolahnya akan diberikan sanksi tertentu.  Lantas para kepala sekolah pun bahasa-bahasa ancaman kepada guru-gurunya.  Mulailah para guru bergerilya mempersiapkan siswa-siswanya dengan soal-soal ujian yang begitu banyak.  Dan ada juga yang membantu siswa menjawab soal ketika ujian.  Inilah yang terjadi bila pendidikan lebih mengutamakan pada hasil tes.

Dilihat dari perspekstif pendidikan karakter, proses seperti itu malah mendegradasi karakter guru dan menjadi pelajaran buruk bagi pembentukan karakter siswa.  Pada kasus memberikan kunci jawaban kepada murid-muridnya, guru telah mengorbankan idealismenya demi hasil tes.  Kebenaran telah tergantikan dengan pembenaran (yang salah). Disadari atau tidak, ini adalah praktek yang merusak nilai pendidikan dan menghancurkan pilar-pilar pembentuk karakter siswa.  Karakter kejujuran menjadi terkorbankan demi hasil berbentuk angka-angka tinggi.

Bila hal ini terpelihara dalam sistem pendidikan kita, para penyelenggara pendidikan akan menjadi bagaikan robot.  Sebagaimana lazimnya, robot hanya menjalankan tugas-tugas yang sudah diprogramkan dalam mesinnya, tanpa melibatkan unsur-unsur psikologis, tanpa mampu memikirkan nilai-nilai kemanusiaan, perbedaan kepentingan manusia, atau potensi yang berbeda yang dimiliki masing-masing siswa, dan lain-lain.

Adanya pendidikan seperti ini kiranya tak terlepas dari faktor kultural dan historis yang diterima secara pasif.  Pendidikan yang hanya membentuk anak untuk menerima saja secara pasif, tanpa mempertanyakan mengapa demikian.  Budaya seperti ini biasanya terjadi pada orang-orang yang pernah dijajah, yang harus tunduk kepada pihak penjajah, agarnya hegemoninya terus berlangsung.  Budaya seperti ini kadangkala dibawa ke dalam kelas belajar, apalagi kelas merupakan wilayah produksi dan reproduksi budaya.

Budaya seperti ini pada saatnya akan melahirkan masyarakat yang pasif.  Lihatlah bagaimana rakyat terus dirundung kemiskinan, tetapi tidak gencar mempertanyakan mengapa terus miskin.  Padahal kemiskinan tidak bisa hanya dilihat secara mikro (pada orang miskin saja), tetapi penting melihat secara makro (pada institusi negara dan bahkan agenda global).  Bisa saja mencurigai kemiskinan tak luput dari agenda politik global.  Apalagi akan sangat terbuka kesempatan menguasai dunia bila terdapat banyak orang miskin dan kurang ilmu pengetahuan.  Sebagaimana diketahui, kapitalis menguasai sumber-sumber dunia lewat privatisasi dan liberalisasi.  Hanya sebahagian orang saja, terutama orang-orang yang terlibat dalam negosiasi, yang beruntung, sedangkan rakyat jelata akan terus buntung.

Padahal di sejumlah negara (seperti Arab Saudi) terbukti, nasionalisasi perusahaan-perusahaan besar yang mengeruk kekayaan alam di negerinya merupakan solusi mujarab untuk mengentaskan kemiskinan.  Namun, mengapa ini tidak dijalankan dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia, termasuk di Aceh?  Mengapa pengentasan kemiskinan penduduk yang begitu besar persentasenya hanya dijalankan dengan proyek cilet-cilet dan dengan dana kecil?  Dan, mengapa masyarakat banyak diam tidak mempertanyakannya?  Tidak tertutup kemungkinan keadaan masyarakat seperti ini lahir dari rahim pendidikan pasif.  

Dalam politik lokal pun, banyaknya orang miskin dan kurang pengetahuan merupakan suatu peluang.  Dengan sedikit “pemberian” saja, banyak orang miskin akan mengorbankan idealismenya untuk memilih orang-orang tertentu, meskipun tidak punya kapasitas, dalam Pilkada, misalnya.  Padahal memilih orang-orang yang kurang mampu atau terlalu berorientasi bisnis bisa menambah lama masa dan parah kemiskinan masyarakat, karena yang dipilih lebih beriorientasi memperkaya diri ketimbang memakmurkan rakyatnya dan merusak tatanan pemerintahan.  Apalagi sudah lazim terjadi, orang yang sudah banyak mengeluarkan modalnya, akan lebih mengutamakan upaya untuk pengembalian modalnya berkali lipat.

* Penulis adalah mahasiswa PhD Pendidikan, Deakin University, Australia.    

sumber : http://aceh.tribunnews.com/2012/04/01/membangun-karakter-siswa